Pengajian Rutin Darut Tauhid (Asmaul Husna "asy-Syakur")


Asy-Syakur berasal dari sakoro. Diibaratkan ari yang menetes dari daun dan dapat memberikan penghidupan bagi yang menerimanya. Kita juga tahu kerbau yang memmakan rumput, dengan rumput itu bisa menghasilkan tubuh yang besar.

Allah membalas kebaikan yang kecil dengan nikmat yang besar. Allah membalas kenikmatan yang kecil dengan sesuatu yang besar. Kita terjamin dengan uang yang diinfakan, dibandingkan dengan uang yang ada pada tangan kita atau tabungan. Karena uang yang berada di tabungan hanya dijamin oleh perkataan dari orang, bukan jaminan dari Allah, oleh karena itu kita lebih baik berbisnis dengan Allah.
Sebagaimana Allah berfirman dalam al-Quran QS: Al-Baqarah:261
“perumpamaan orang yang menginfakan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dinifakan itu dengan menyebut-menyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak bersedih hati.”

Kita sengsara karena kita menyempitkan nikmat dari Allah SWT.

Ciri-ciri orang bersyukur:

1. Hati yakin tiada nikmat yang datang kecuali dari Allah. Nikmat mana yang telah kita terima yang bukan merupakan pemeberian dari Allah SWT
2. Hati yakin tiada pemilik siapa-siapa selain Allah. kita harus meyakini bahwa semua yang diberikan kepada kita merupakan titipan dari Allah SWT.
Tukang parkir tidak pernah merasa marah ketika mobil-mobil yang diparkirnya dipakai oleh pemiliknya, karena ia merasa itu merupakan titipan bukanlah miliknya.
3. Orang yang besyukur kepada Allah, yaitu orang yang berterimakasih kepada orang yang menjadi perantara nikmat Allah.
Kita dapat berterimakasih atas sebagai tanda syukur kita terhadap pemeberian Allah SWT
4. Orang yang bersyukur karena nikmat yang diberikan Allah dapat mendekatkan dirinya dengan pemberi nikmat itu yaitu Allah.
Seperti dalam cerita tiga orang yang kehilangan kuda di tengah-tengah hutan belantara. Akhirnya kondisi tersebut diketahui oleh raja. Kemudian raja mengutus seorang panglima untuk mengantarkan 3 ekor kuda bagi mereka.
Si X begitu menerima kuda tersebut langsung terpeson oleh kuda tersebut sehingga lupa akan segala hal saking sibuknya melihat kuda tersebut. Sementara, Si Y begitu menerima kuda tersebut bilang termikasih kepada panglima tersebut dan sampaikan terimakasih kepada Raja. Lain lagi dengan respone dari Si Z langsung menanyakan dari siapa kuda diberikan kepadanya, setelah mengetahui kuda tersebut berasal dari Raja ia pun menyakan kembali untuk apa Raja memberikan Kuda tersebut kepada dia. Panglima pun menjawab “Raja menginginkan agar dia bisa dekat dengan raja. Ia pu langsng bersyukur dan berterimakasih karena dengan kuda tersebut dia bisa dekat dengan Raja.
Dari ketiga orang tersebut jelaslah jika orang yang kufur nikmat yaitu Si X, Si Z merupakan orang yang pling bersyukur dibandingkan yan lainnya karena, dengan nikmatnya itu ia bisa dekat dengan si pemberi.
5. Barsyukur kepada Allah atas pemeberian nikmat yang diberikan kepadanya, dan tidak membagakan dirinya.
Kelebihan yang Allah berikan kepada kita janganlah sampai membuat kita terlena, seakan-akan itu merupakan Kehebatan kita. Sebagaimana kita tahu, kita tahu tidak akan mempu mendapatkan kelebihan tersebut tanpa ijin Allah.

Ciri orang kufur nikmat yaitu dalam hidupnya selalu di hinggapi persaan mengeluh, mencela, ngarasula.
Maka berhentilah untuk membicarakan tentang diri kita atau tentang “Saya” secara berlebihan kepada orang lain, karena orang lain akan semakin kurang hormat terhadap kita

Apa yang paling kita syukuri dari berbagai nikmat yang Allah berikan?

1. Nikmat dibukanya hati mengakui dosa sendiri. Tobat berasal dari penyesalan, penyesalan karena kita tahu akan kesalahan kita. Koreksi atau kritik, lebih penting dari pujian, karena pujian membuat kita mabuk, sehingga kita menjadi lalai karena pujian tersebut. Padahal belum tentu pujian tersebut sesuai dengan pujian yang akan diberikan oleh Allah.
Esensi dari kritik yaitu dengan kritik atau koreksi kita dapat bertobat dari kesalahan kita, bukannya bersabar, karena hati kita akan tetap kotor tanpa tobat. Tobat yang kita lakukan akan membersihkan jiwa kita dan menambahkan kesabaran kita.
2. Dicegah dari maksiat atau gagalnya kita dalam melaksanakan kehendak nafsu. Keadaan ini harus kita syukuri akan itu bukanlah sesuatu kebetulan.
3. Taat kepada Allah. kita selalu diberikan kesempatan untuk taat kepada Allah itu merupakan nikmat yang paling berharga yang Allah berikan kepada kita.
4. Kita dapat bermanfaat untuk orang lain. Kita terpilih untuk membantu orang lain merupakan suatu kenikmatan yang baik, dalam melaksanakannya kita harus menyertai rasa ikhlas dalm diri kita.

0 komentar